Sabtu, 29 Desember 2012

PENYAKIT HATI dan JASMANI

Penyakit ada dua macam, yaitu PENYAKIT HATI dan PENYAKIT JASMANI.

Metodologi pengobatan Nabi terhadap penyakit ada tiga, yaitu:

1. Menggunakan obat alamiyah (makanan/minuman/terapi).
2. Menggunakan obat Ilahiyah (dengan ruqyah/do'a).
3. Kombinasi dari keduanya.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ماَ أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً

"Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia turunkan pula obat untuk penyakit tersebut." (HR. Bukhari)

عَنْ جَابِرٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ أَنَّهُ قَالَ (لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَاأُصِيبَ دَوَاءُالدَّاءِ بَرَأَ بِإذْنِ اللَّهِ عَرَّ وَجَلَّ)

Dari Jabir radhiyallahu anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: "SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA, dan bila telah ditemukan dengan TEPAT obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan IZIN Allah Azza wa Jalla." (HR. Muslim)

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan:

"Pada hadits riwayat sahabat Jabir radhiyallahu anhu terdapat isyarat bahwa kesembuhan tergantung pada KETEPATAN (obat yang tepat, waktu pengobatan yang tepat dan dosis yang tepat) dan IZIN ALLAH." [Fathul Baari (10/135)]

Abdullah bin Mas’ud radhiallahu 'anhu mengabarkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

إِنَّ اللهَ لَمْ يَنْزِلْ دَاءً إِلاَّ وَأَنْزَل لَهُ دَوَاءً، جَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ وَعَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ

“Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan pula obatnya bersamanya. (Hanya saja) tidak mengetahui orang yang tidak mengetahuinya dan mengetahui orang yang mengetahuinya.” [HR. Ahmad (1/377, 413 dan 453), dishahihkan dalam Ash-Shahihah (no. 451)]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

مَاأَنْزَلَ اللَّه دَاءً إِِلاقَدْأَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ

"Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan TELAH MENURUNKAN UNTUKNYA OBAT, hal itu DIKETAHUI OLEH ORANG YANG MENGETAHUINYA dan TIDAK DIKETAHUI OLEH ORANG YANG TIDAK MENGETAHUINYA." (Riwayat Ahmad, dinyatakan shahih oleh Al-Hakim)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan:

"Ungkapan SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA, maknanya bisa bersifat umum sehingga termasuk di dalamnya penyakit-penyakit mematikan, dan juga berbagai penyakit YANG TIDAK BISA DISEMBUHKAN OLEH PARA DOKTER karena belum ditemukan obatnya (oleh mereka). Padahal Allah TELAH MENURUNKAN OBAT untuk penyakit-penyakit tersebut." (Ath-Thibbun Nabawi, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)

Di atas semua itu, yakinlah bahwa obat, dokter atau pun tabib, tidak dapat memberikan kesembuhan tanpa izin Allah. Sebagaimana perkataan Nabi Ibrahim 'alaihissalam:

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ

"Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku." (Asy-Syu’ara': 80)

Maka memohonlah dengan sunguh-sungguh kepada-Nya untuk kesembuhan sakitmu, dengan tetap berupaya menempuh jalan-jalan penyembuhan yang dibolehkan oleh syari'at. Allahu Ta'ala a'lam...

Uhibbukum fillah...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Ruang Belajar Ummu Naufal - Widuri. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Download Royalty free images without registering at Pixmac.com