Bertukar Peran
Kita perlu memahami bahwa setiap fase dalam hidup kita akan terus berjalan dan mengalami perubahan. Jika dulu orangtualah yang mengasuh kita sewaktu kecil dengan penuh ketelatenan, kini tiba saatnya kita membalas budi baik mereka dengan merawat mereka ketika telah lanjut usia. Proses “bertukar peran” ini merupakan hal yang sangat wajar dan perlu kita syukuri. Betapa tidak, bahkan terdapat hadits riwayat Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah bersabda : “Celaka! Celaka! Dan benar-benar celaka!” Ada yang bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Orang yang mendapati salah satu atau kedua orangtuanya sampai lanjut usia, tetapi tidak bisa menyebabkan dia masuk surga (karena sikapnya kepada kedua orangtuanya).”
Proses Penuaan
Banyak perubahan yang terjadi pada berbagai organ tubuh yang bisa kita temui pada orang yang berusia lanjut, seperti : kemampuan penglihatan dan pendengaran berkurang, jantung menjadi agak membesar, penggunaan oksigen secara maksimal makin menurun, tekanan darah meningkat, dinding pembuluh darah arteri meningkat, massa otot serta daya genggam tangan menurun, kapasitas pernapasan maksimal menurun, otak mengalami kemunduran serta kerusakan sel-sel saraf, daya tampung kandung kemih menurun sehingga makin sering kencing (bahkan kadang sampai mengompol), dan ginjal makin kurang efisien dalam membuang limbah dari aliran darah. Kondisi-kondisi seperti inilah yang akan memunculkan banyak permasalahan kesehatan pada orang yang lanjut usia.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Dalam merawat orangtua yang telah lanjut usia, kita perlu mengetahui beberapa hal penting sebagai berikut:
- Niatkan untuk mencari keridhoan Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan niat yang tulus ikhlas, kita akan melakukan pekerjaan dengan hati yang lapang, sehingga pekerjaan yang beratpun akan terasa ringan. Merawat orangtua bukan perkara yang sepele, karena dibutuhkan kesabaran, terlebih lagi jika orangtua kita sakit-sakitan, lemah, atau bahkan sudah tidak mampu lagi melakukan aktivitas secara mandiri.
- Bertutur kata dan bersikap lembut. Seseorang yang berusia lanjut sangat rentan terhadap depresi. Mereka mudah bersedih dan stres karena memikirkan sesuatu hal. Dibutuhkan suasana yang hangat dan kekeluargaan supaya orangtua kita bahagia dan merasa diperhatikan. Selain itu, ajari anak-anak kita untuk menghormati dan menyayangi orangtua kita. Jika orangtua sudah mengalami penurunan pendengaran, maka hendaknya kita mendekat ketika berbicara pada mereka, dan bukan dengan berteriak atau bersuara keras. Jangan sesekali membentak mereka, karena hal tersebut akan sangat melukai hati orangtua yang telah bersusah payah mengasuh dan mendidik kita sedari kecil. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 23 (yang artinya): “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (berbuat syirik) dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. ”
- Berolahraga bersama. Jika kondisi orangtua memungkinkan, sesekali ajak mereka berolahraga bersama anggota keluarga yang lain. Tentu saja kita harus menyesuaikan dengan kondisi fisik orangtua. Tidak perlu berolahraga secara berlebihan, yang penting dilakukan dengan benar dan secara rutin. Kita bisa memilih olahraga seperti jalan sehat, jogging, atau bersepeda santai. Berolahraga bersama anak dan cucu tentu akan menambah semangat dalam melakukannya.
- Menemani orangtua menjalankan kegiatan kesukaan mereka. Dukung dan temani orangtua kita untuk melakukan hobinya, seperti misalnya berkebun, menyulam, atau membuat kue. Dengan demikian, orangtua akan terhindar dari stres dan bisa mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang bermanfaat.
- Menyiapkan menu makanan sehat. Hendaknya kita tahu makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi orangtua kita dan makanan apa saja yang disarankan untuk dikonsumsi. Dengan begitu, secara tidak langsung kita sudah membantu mereka supaya tidak mengalami kekambuhan penyakitnya. Memasak makanan sendiri di rumah tentu saja lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya. Disamping itu, dengan memasak sendiri, kita bisa membuat variasi makanan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan orangtua kita.
- Rutin memeriksakan kondisi kesehatan orangtua. Usahakan untuk mengingatkan dan menemani orangtua untuk kontrol ke dokter jika mereka membutuhkannya. Pada waktu pertemuan dengan dokter, hendaknya kita banyak bertanya mengenai penyakit yang diderita orangtua dan cara-cara perawatannya. Selain itu, ingatkan orangtua untuk meminum obat yang diberikan dokter secara teratur.
- Jangan sepelekan keluhan orangtua. Walaupun terkesan sepele, keluhan dan curahan hati mereka pantas untuk kita dengar dan perhatikan. Terutama jika menyangkut keluhan seputar kesehatannya. Hal ini mengingat beberapa masalah pada orang berusia lanjut bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
- Banyak belajar dan berlatih. Kita bisa menambah ilmu dengan membaca buku yang membahas tentang perawatan orang sakit di rumah. Selain itu, kita juga bisa bertanya bahkan berlatih tentang cara merawat orang sakit dari perawat atau dokter di sekitar kita. Misalnya, tentang bagaimana meminumkan obat yang benar, bagaimana cara membersihkan luka, mengganti perban, dan lain-lain. Terlebih lagi jika orangtua kita hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur, maka kita harus tahu bagaimana caranya mengganti posisi mereka (memiringkan, mendudukkan) supaya tidak terjadi ulkus decubitus (luka pada kulit karena terlalu lama berada pada posisi tertentu sehingga mengalami tekanan pada tempat yang sama).
- Mengingatkan orangtua untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Kebutuhan spiritual orangtua sangat penting untuk kita perhatikan. Ingatkan mereka untuk mengerjakan sholat dan ajak mereka untuk mengikuti pengajian jika kondisinya memungkinkan. Jika kita hendak mengingatkan atau menyampaikan nasehat, maka hendaknya dengan cara yang sopan dan halus. Selain itu, jangan lupa untuk selalu mendo’akan orangtua kita.
Mengasihi Orangtua dengan Setulus Hati
Dalam merawat orang yang telah lanjut usia, kita perlu tahu bahwa kondisi mereka sudah tidak sesehat dan sekuat ketika masih muda. Oleh karena itu, kita perlu belajar dan banyak bertanya pada ahlinya, supaya dapat melakukan perawatan dengan benar.
Selain perawatan secara fisik, kita tidak boleh melupakan perlunya perlakuan dan sikap yang baik pada orangtua. Mengucapkan kata “Ah” kepada orangtua tidak dibolehkan oleh agama, apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu. Terlebih lagi, orangtua yang telah berusia lanjut biasanya mengalami perubahan perilaku dan lebih peka terhadap sikap atau ucapan yang kasar. Untuk itu, dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam merawat mereka. Demikian penjelasan singkat mengenai perawatan orang tua yang telah lanjut usia. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi bekal bagi kita untuk berbakti pada orangtua.
Penulis: dr. Avie Andriyani (dimuat di majalah As Sunnah edisi 11/Thn XIII/ Rabi’ul Awwal 1431H/Februari 2010M)
Sumber:
- Ibrahim bin Abdullah Musa Al-Hazimi, Buku “Kisah-Kisah Teladan Bakti Anak kepada Ibu Bapak“, Tahun 2001. Penerbit Media Hidayah, Yogyakarta.
- Scott C. Litin, M.D (editor), Buku “Mayo Clinic, Family Health Book Edisi kedua”, Tahun 2007. Penerbit PT Intisari Mediatama, Jakarta.
- David B. Reuben, MD dkk, Buku “Geriatrics at Your Fingertips “. Tahun 2001. Penerbit Excerpta Medica, Inc. USA.
0 komentar:
Posting Komentar